Senin, 17 Desember 2018

Hari Juang Kartika: Semangat Kemanunggalan Rakyat dan TNI jadi pendorong Pengabdian hadapi tantangan tugas Kedepan


 

Torehan tinta emas peristiwa Palagan Ambarawa dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia menunjukkan kesemestaan perjuangan yang melibatkan para pemuda dan masyarakat Ambarawa dalam melawan kekuatan kolonial Belanda. Semangat patriotisme dan nasionalisme yang dibungkus dengan keberanian, keikhlasan, serta kerelaan berkorban dalam menghadapi musuh yang jauh lebih kuat, para pejuang bersama rakyat mampu mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

 

Hal tersebut disampaikan Kasad Jenderal TNI Andika Perkasa dalam amanat tertulis yang dibacakan Wakasad Letjen TNI Tatang Sulaiman pada upacara peringatan Hari Juang Kartika tahun 2018 yang dilaksanakan secara terpusat di Lapangan Panglima Besar Jenderal Soedirman Ambarawa, Sabtu (15/12).

 

Selanjutnya, kepada seluruh peserta upacara dan seluruh prajurit yang hadir, Kasad meminta untuk menjadikan semangat kemanunggalan TNI dan Rakyat sebagai pendorong pengabdian dalam menghadapi tantangan tugas yang semakin kompleks dan dinamis.

 

"Selaku generasi penerus, kita wajib menjadikan semangat kemanunggalan TNI dan Rakyat sebagai pendorong pengabdian kita dalam menghadapi tantangan tugas kedepan yang semakin kompleks dan dinamis", tandasnya.

 

Dijelaskan pula bahwa tema Hari Juang Kartika tahun 2018 ini adalah "TNI AD Mengabdi dan Membangun Bersama Rakyat" yang merepresentasikan komitmen prajurit TNI AD dalam memgemban amanat perjuangan rakyat untuk membela kepentingan seluruh rakyat.

 

Melalui tema tersebut, Kasad mengajak kepada seluruh prajurit dan PNS agar momentum Hari Juang Kartika dimanfaatkan untuk melakukan instropeksi serta koreksi diri. Tatap lurus kedepan guna memantapkan langkah bersama guna mewujudkan TNI AD yang kuat, tangguh, modern dan profesiaonal.

 

Kasad juga mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh prajurit dan PNS beserta keluarganya atas pengabdinannya selama ini. "Selamat Hari Juang Kartika 2018."

 

Usai kegiatan upacara, dilanjutkan dengan atraksi terjun payung yang dilakukan oleh 20 orang penerjun dari TNI AD, fly pass hely TNI AD, atraksi bela diri militer, sosiodrama Palagan Ambarawa, pemberian bantuan kepada masyarakat, syukuran dan hiburan.

 

Kepada insan media usai kegiatan Wakasad menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada media yang sudah meliput dan menyemarakkan peringatan HJK ke-73 ini. Wakasad juga bersukur seluruh rangkaian kegiatan sudah selesai dilaksanakan, yang diawali dengan parade dilanjutkan dengan demonstrasi.

 

"Terima kasih kepada rekan-rekan media yang sudah meliput kegiatan HJK ke-73, dan alhamdulilah hari ini kita sudah selesai melaksanakan seluruh rangkaian kegiatan", ungkap mantan Pangdam IV/Diponegoro.

 

Lebih lanjut dijelaskan bahwa maksud yang terkandung dalam tema kali ini adalah TNI bersama Rakyat bersama-sama mengabdi untuk membangun negeri ini. Sementara atraksi yang dilakukan menunjukkan bahwa TNI AD semakin kuat, profesional dan modern.

 

Wakasad berharap kedepan TNI AD akan lebih profesional, yang merupakan keinginan kita bersama rakyat dan negara untuk memiliki TNI AD yang kuat dan hebat.

 

Disoal pesan kepada masyarakat, mantan Kapuspen TNI meminta agar masyarakat tetap baik-baik dengan tentara, karena kemanunggalan itu adalah kekuatan.

 

Upacara dihadiri oleh mantan Kasad Jenderal TNI Mulyono, para sesepuh TNI AD, para pejabat TNI, Polri, Pemda, purnawirawan dan pejuang, serta tokoh-tokoh masyarakat.

0 Komentar:

Posting Komentar

<< Beranda